SOLO - Unifikasi atau penyatuan duo Persis Solo, versi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) dan versi Liga Indonesia (Liga) tinggal selangkah lagi. Wacana Persis 'Baru' untuk mengarungi kompetisi yang dikelola PT Liga sudah digulirkan, antara lain dari kalangan pengurus cabang (Pengcab) PSSI Solo dan managemen Persis versis Liga.
Sementara manajemen Persis versi LPIS memilih untuk tidak terburu-buru menentukan kemana klub berjuluk Laskar Sambernyawa ini berkompetisi musim depan.
Ketua Bidang Umum Pengcab PSSI Solo Paulus Haryoto mengatakan, Persis sebaiknya berkompetisi di bawah naungan Badan Liga Indonesia (sekarang PT Liga, red) Pertimbangannya, hasil KLB di Bali sampai saat ini belum ada perubahan sehingga kompetisi yang dikelola BLI masih sah. KLB PSSI di Solo juga tidak membahas dan mengubah KLB di Bali.
"Secara reguler kompetisi yang sah adalah yang dikelola BLI. Hasil tersebut selama ini belum diubah termasuk saat KLB di Solo," katanya, Kamis (11/10/2012).
Ketua Bidang Organisasi Pengcab PSSI Solo totok Supriyanto menambahkan, Persis bakal lebih siap mengarungi kompetisi musim depan di bawah naungan PT Liga.
"Prestasi Persis saat ikut kompetisi PT Liga yang musim lalu finish di papan tengah, musim depan bisa diperbaiki lagi prestasinya,' katanya.
Manajer Persis versi PT Liga ini mengatakan, pihaknya siap memperbaiki prestasi klub asal Kota Bengawan itu pada kompetisi musim depan. "Kami akan mepersiapkan tim yang lebih berkualitas pada musim depan. Pengalaman musim lalu menjadi bekal untuk bermain lebih baik," imbuhnya.
Di bagian lain, Manajer Persis versi LPIS Joni Sofyan Erwandi mengatakan, sebaiknya bersabar dulu dalam menentukan ke mana Persis akan berkompetisi. Dia mengakui, hasil kongres di Kantor AFC di Kuala Lumpur Malaysia menghasilkan poin penting yakni kedua operator liga, PT LPIS dan PT Liga sama-sama legal. "Sekarang tidak ada yang ilegal, keduanya legal di bawah payung PSSI," ungkapnya.
Namun, kata Joni, legalitas kedua operator liga itu lantas membuat manajemen Persis gegabah memilih kompetisi yang akan diikuti. "Lebih baik tidak terburu-buru. Lebih baik melihat perkembangan situasi dan kondisi, salah satunya melihat hasil KLB yang rencananya digelar bulan depan," tegasnya.
Setelah KLB digelar dan menghasilkan poin-poin penting, baru manajemen memilih ke mana Persis akan berkompetisi. "Jadi intinya adalah, menunggu dulu hasil KLB. Saya tidak akan mengarahkan Persis memilih kompetisi yang mana sebelum KLB digelar. Kalau yang lain sudah mewacanakan memilih kompetisi yang dikelola PT Liga, itu bukan masalah karena merupakan hak mengeluarkan pendapat. Tapi pendapat saya itu tadi (menunggu hasil KLB bulan depan)," papar pengusaha transportasi.
Sebagai gambaran, musim lalu duo Persis menjalani musim kompetisi yang berbeda. Persis di bawah manager Joni Sofyan Erwandi mengarungi kompetisi di Divisi Utama PT LPIS, sedangkan Persis yang dimanageri Totok Supriyanto memilih bergabung di kompetisi yang dioperatori PT Liga. Kalangan suporter yang tergabung dalam Pasoepati musim lalu lebih banyak mendukung Persis LPIS.
Sumber