Penemuan kerangka dengan pasak di tubuh menunjukkan masih ada rasa takut mengenai mayat yang bangkit dari kubur pada tahun 1820-an.
Para arkeolog merinci beberapa laporan baru dari sebuah penemuan arkeologi lama, mengenai makam makhluk pengisap darah, atau lebih dikenal sebagai vampir, di Inggris. Makam yang bertanggal antara tahun 550 hingga 700, ditemukan pertama kali pada tahun 1959 di Southwell, Nottinghamshire, oleh arkeolog Charles Daniels.Di dalam makam, terkubur tengkorak dengan paku logam di bahu, jantung, dan pergelangan kaki. Saat pertama kali ditemukan, Daniels langsung mengenali bahwa kerangka tersebut bukanlah tengkorak yang biasa, namun tidak ada penyelidikan lebih lanjut saat itu.
"Komentar Daniels bukanlah sebuah lelucon bahwa dia memang telah memeriksa 'mata dari gigi' kerangka tersebut dan jelas ada keterkaitannya dengan vampir," kata Matthew Beresford, arkeolog dari Southwell.
Para penulis yang juga arkeolog melaporkan hasil penelitian terbarunya secara menyeluruh mengenai tengkorak Southwell dengan menerbitkan dua buah buku, di mana vampir diangkat sebagai subjeknya. Dalam bukunya, Beresford melihat konteks yang lebih luas dari sebuah permakaman. Termasuk penggalian yang terjadi di masa lalu yang ternyata memiliki fenomena pemakaman yang menyimpang --sesuatu yang hanya sedikit diakui di Inggris.
"Selama periode zaman Anglo-Saxon, pencuri, pembunuh, atau pun pengkhianat dihukum dengan cara dikubur di tanah yang terendam air dengan kepala menghadap ke bawah, dipenggal, atau diintai," tulis Beresford.
Perlakuan seperti itu lantas diperluas penerapannya bagi siapapun yang melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Para arkeolog yakin masih ada sisa-sisa kerangka yang mungkin masih terkubur di situs tersebut karena Daniels mengaku tidak dapat mengambil keseluruhan tubuh tengkorak.
"Menurut sebuah legenda vampir Southwell, sepertinya ia (kerangka yang ditemukan) bukanlah yang terakhir yang dimakamkan di kota ini karena penduduk setempat khawatir bila hidup lagi akan menjadi sumber bencana bagi mereka," kata Beresford dalam situsnya.
Dalam catatan sejarah, tertulis tahun 1822 Henry Standley, salah seorang terpidana kasus pembunuhan ditemukan tewas di dalam selnya. "Ia mencabut nyawa dengan menggantung dirinya," kata Beresford.
Sebuah laporan surat kabar lokal tanggal 15 Februari 1822 mengungkapkan, Standley dimakamkan di dekat persimpangan jalan dengan pasak yang terpancang ke tubuh. Lokasi persimpangan jalan dipilih sebagai permakaman karena di situlah lokasi ideal bagi seseorang terduga vampir.
"Teorinya, jika mereka hidup kembali maka mereka tidak mengetahui jalan kembali ke desa. Dan dalam cerita rakyat, jika seseorang bunuh diri, maka berisiko besar menjadi vampir dalam kematiannya," kata Beresford.
Sumber