Andreas, diketahui sebagai pelaku yang membacok Saumbar (38),tetangga depan rumah, pada Kamis (6/9/2012) lalu. Andreas juga diduga pernah berselingkuh dengan istri korban,telah ditangkap polisi sesaat setelah kejadian pembacokan.
Belum diketahui pemicu aksi massa membakar rumah pelaku tersebut.Namun kabarnya, massa kesal karena mendengar ada rencana rekonstruksi kejadian bakal dipindah dari lokasi kejadian ke Mapolres Sidoarjo.
Entah bagaimana awalnya,tiba-tiba ratusan massa bergerak menuju rumah Andreas yang berada di ujung kampung RT itu.
"Saya tidak tahu awal mulanya.Tahu-tahu sudah ada api,"ucap Atim,warga yang rumahnya tidak jauh dari rumah yang dibakar.
Atim menyatakan,dia sempat mendengar suara gaduh dari rumah itu.Dia menduga, sebelum ada kebakaran,bunyi gaduh itu berasal dari lemparan batu.
"Kayaknya ya dilempar batu dulu.Setelah itu terjadi kebakaran,"cetus Atim.
Tidak lebih dari 30 menit, rumah tembok itu hangus dilalap api.Dua mobil PMK yang tiba di lokasi hanya bisa memadamkan sisa api hingga tidak melebar dan melalap bangunan rumah di sekitarnya.
Warga lainnya,Agus bercerita,sebelum kejadian,ada pertemuan yang digelar di rumah sekretaris desa (Sekdes) setempat,Dayomo, yang diikuti para tokoh masyarakat desa setempat.Pertemuan itu guna membahas rencana digelarnya konstruksi yang tidak dilakukan di lokasi kejadian.
"Namun pertemuan belum digelar,warga sudah membakar rumah itu,"ucap Kepala Dusun Ginting,Sampurno (46) yang ikut pertemuan itu.
Kata Sampurno,pihaknya sudah berusaha mencegah warga agar tidak membakar rumah itu karena menolak rencana rekonstruksi dipindah.Namun upaya itu sia-sia karena warga berjumlah ratusan.
"Sebenarnya saya sudah berhasil mencegah kerumunan.Namun saat saya mau rapat lagi,massa sudah banyak dan menuju rumah itu,"ucap Sampurno.
Saat ini warga masih berkerumun di sekitar lokasi kejadian.Polisi juga berjaga-jaga mengamankan lokasi dengan membentuk pagar betis.Tampak di lokasi,Kapolres Sidoarjo AKBP Marjuki,Wakapolres Kompol Fadli Widianto,dan Kapolsek Tulangan AKP Sutrisno.Belum ada penjelasan resmi dari kepolisian soal aksi massa ini.
Sumber