info kesehatan/unik/serba serbi

Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program

Saturday, 15 September 2012

Ratusan Warga China Demo Kedubes Jepang

Wilayah Sengketa Jepang-China (Foto: AP)
Wilayah Sengketa Jepang-China
BEIJING - Ratusan orang menggelar unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Jepang di Beijing, China. Aksi yang disertai dengan pelemparan sejumlah benda ke gedung kedutaan ini dipicu oleh pembelian tiga pulau sengketa oleh Jepang.

Menurut Reuters, Sabtu (15/9/2012), sejumlah pengunjuk rasa mengepung gedung konsulat Jepang di Shanghai menyusul memanasnya hubungan kedua negara. Unjuk rasa di depan gedung Kedutaan Jepang yang terletak di bagian timur Beijing kabarnya hampir berlangsung selama sepekan terakhir.

Para diplomat mengatakan, Tokyo dan Beijing memilih untuk mencegah meningkatnya ketegangan lebih lanjut. Namun perubahan kepemimpinan di China, pemilu di Jepang dan ditambah dengan sikap saling curiga antarkedua negara dinilai akan menyulitkan hal tersebut.

Sengketa di sekelompok pulau yang disebut oleh China sebagai Diaoyu ini kembali memanas setelah Jepang mengumumkan pembelian tiga pulau di kawasan sengketa itu.

Sebelumnya, sejumlah insiden antarkedua negara juga terjadi di kawasan itu ketika Jepang menahan seorang aktivis China ketika mengunjungi wilayah sengketa yang dikenal Jepang sebagai Senkaku tersebut. Pada 2010 lalu, Jepang diketahui juga menahan seorang kapten kapal nelayan China setelah kapal tersebut bertabrakan dengan kapal Jepang di daerah tersebut.

Jepang telah mengeluarkan peringatan keamanan bagi warga negaranya yang berada di China. Peringatan ini muncul setelah terjadinya enam kasus penyerangan terhadap warga Jepang di China. Negeri Sakura pun mendesak otoritas China melindungi aset serta warga negaranya.

Pihak Konsulat Jepang menyatakan, pemerintah Jepang telah berulang kali memintah Pemerintah China untuk menjamin keselamatan serta kepentingan bisnis warga Jepang. "Namun kami mendesak seluruh warga Jepang untuk sepenuhnya mengambil tindakan pencegahan demi menjamin keselamatan diri," ungkap Konsulat Jepang.

Atas dasar itu, pihak konsulat Jepang pun meminta agar warganya berhati-hati di malam hari, menjauhi tempat-tempat ramai dan menahan diri untuk tidak berbicara bahasa Jepang di muka publik. Saat ini, setidaknya terdapat 60 ribu warga Jepang yang berada di China.

Hubungan China dan Jepang jauh dari harmonis mengingat kenangan pahit agresi militer Jepang atas China pada 1930-an dan 1940-an. Persaingan mendapat sumber daya alam dan pengaruh di kawasan juga turut menjadi hambatan dalam hubungan baik kedua negara.