info kesehatan/unik/serba serbi

Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program

Sunday, 23 September 2012

Prabowo Terkuat jika Pilpres Digelar Tahun Ini

Prabowo Subianto bersama Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj (Foto: Heru/Okezone)
Prabowo Subianto bersama Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj
JAKARTA - Kemenangan sementara pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama di Pemilukada DKI Jakarta, diprediksi akan berbanding lurus pada penguatan suara Prabowo Subianto bila Pilpres dihelat tahun ini.

Berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Minggu (23/9/2012), figur yang akan dipilih menjadi presiden bila pemilihan dilakukan saat ini akan sesuai dengan perbandingan antara pemilih Jokowi-Ahok dan Foke-Nara.

Dimana 25 persen pemilih Jokowi-Ahok akan memilih Prabowo dan 13 persen berasal dari pemilih Foke-nara. Sementara Megawati Soekarnoputri, 8 persennya dari pemilih Foke-Nara dan 13 persennya dari pemilih Jokowi-Ahok.

Aburizal Bakrie dipilih oleh 15 persen pemilih Foke-Nara dan 6 persen dari Jokowi-ahok. Jusuf Kalla, 8 persen dari pemilih Foke-Nara dan 5 persen dari Jokowi-Ahok.

Figur lainnya, Dahlan Iskan dipilih oleh 7 persen pemilih Foke-Nara dan 5 persen pemilih Jokowi-Ahok. Hidayat Nur Wahid, 6 persen pemilih Foke-Nara dan 5 persen pemilih Jokowi-Ahok. Sultan Hamengkubuwono X, 4 persen dari pemilih Foke-Nara dan 6 persen pemilih Jokowi-Ahok.

Temuan ini didapat berdasarkan survei secara umum pemilih Jokowi-Ahok yang lebih berhubungan dengan pemilih Prabowo. Tidak pernah terjadi dalam survei nasional maupun Pilkada di daerah lain, dukungan pada Prabowo juara.

Dalam rilisnya, SMRC juga menyebut Pilkada DKI dan kemenangan Jokowi-Ahok, lebih berhubungan dengan pemilih Prabowo dibanding Megawati. Pilkada DKI dan hasilnya lebih memperkuat Prabowo di tingkat masa pemilih dibanding Megawati dan apalagi tokoh lain.

Dari hasil survei ini menunjukkan, warga DKI Jakarta secara umum paling banyak memilih Prabowo sebanyak 19 persen dibanding tokoh-tokoh lain untuk menjadi presiden bila pemilihan diadakan waktu survei (7-11 September 2012).

Sementara itu untuk Megawati dan Aburizal Bakri menyusul cukup jauh di bawahnya masing-masing 10 persen. Sementara tokoh lain yang dicalonkan lebih lemah lagi.

Sumber