info kesehatan/unik/serba serbi

Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program

Wednesday 19 September 2012

JK: Kalau Diundang SBY, Saya Batalkan Semua Agenda

Jusuf Kalla (Foto: Dede K/okezone)
Jusuf Kalla
JAKARTA - Anggota Tim Pengawas (Timwas) kasus Bank Century Achsanul Qasasi, menilai bahwa tidak hadirnya Jusuf Kalla (JK) pada rapat tanggal 9 Oktober 2008 lalu lantaran banyaknya agenda JK yang pada waktu itu masih menjabat sebagai wakil presiden. Achsanul menilai bahwa tidak ada yang janggal dalam ketidakhadiran JK tersebut.

"Rapat tanggal 9, menurut hemat kami bahwa bapak tidak mempermasalahkan ketidakhadiran bapak di rapat itu. Karena kalau kami melihat pada hari yang sama bapak memiliki agenda. Karena rapat presiden itu rapat terbatas untuk menyamakan persepsi antisipasi krisis," kata Achsanul dalam rapat timwas Century di DPR, Jakarta, Rabu (19/9/2012).

Namun pendapat Achsanul tersebut dibantah oleh JK. Sebab menurut pengakuan JK, dirinya sama sekali tidak diundang dalam pertemuan tersebut. Dia membantah jika dikatakan ketidakhadiranya disebabkan lantaran dirinya memiliki banyak agenda.

"Tidak berarti karena saya sibuk saya tidak datang. Yang benar adalah saya ada di Jakarta tapi tidak diundang. Jadi tidak benar kalau saya tidak datang karena banyak agenda," kata JK yang juga hadir dalam rapat tersebut.

Menurut JK, jika memang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengundang dirinya, maka JK akan membatalkan seluruh agenda yang telkah dia jadwalkan. Kendati demikian, JK tidak akan terlalu mempermasalahkan hal tersebut.

"Saya tidak mempermasalahkan diundang atau tidak diundang. Namanya jabatan kalau presiden mengundang, seluruh acara pasti dibatalkan. Tapi kalau tidak diundang presiden kenapa semua acara harus dibatalkan?" sambungnya.

Yang pasti, JK menegaskan pada waktu itu dirinya memang benar-benar berada di Jakarta. "Bahwa yang namanya diundang ya diundang. Kalau tidak diundang, ya tidak diundang. Cuma saya mau klarifikasi bahwa saya ada di Jakarta," pungkasnya.

Sebelumnya dalam keterangannya di depan Timwas Century, Antasari menyampaikan pada 9 Oktober 2008, dirinya ditelepon langsung oleh pihak Istana Negara. Namun, tidak dijelaskan soal bahasan dalam rapat yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan menteri saat itu.

Menurut pengakuan Antasari, dalam rapat itu tidak membahas soal bailout Bank Century. Namun, SBY beserta jajarannya meminta pendapat Antasari bagaimana sikap KPK menanggapi jika negara melakukan penyelamatan terhadap kondisi ekonomi Indonesia dari pengaruh krisis di Eropa.


Sumber