Seorang anggota pasukan keamanan bersenjata lengkap mengawal seorang anak menuju ke tempat pengungsian menyusul terjadinya kerusuhan di Sampang, Madura, Jawa Timur, Minggu (26/8/2012).
"Banyak pengungsi yang tidak mau makan karena takut sakit," kata Iklil. Tidak hanya itu, makan siang hari ini yang biasa sampai pukul 12.00, sampai pukul 13.00 masih belum tiba.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi Sampang Malik Amrullah membantah pihaknya mengirimkan nasi kurang matang ke pengungsi.
"Tidak benar jika nasinya pengungsi mentah karena kami selalu memantaunya setiap hari," katanya melalui sambungan ponselnya.
Diakuinya, jika ada keterlambatan pengiriman nasi ke pengungsian, itu terjadi tidak dalam waktu lama.
"Tadi siang memang agak terlambat. Setelah kami cek sopir yang biasa mengirimkan nasi sakit. Sehingga kami butuh mencari sopir lain," terang Malik.
Malik menegaskan, hal yang kecil seperti keterlambatan pengiriman makanan, agar tidak dibesar-besarkan oleh pengungsi.
"Kalau ada kekurangan jangan langsung bicara ke publik, tapi sampaikan saja ke kami agar kami bisa langsung mengevaluasi dan mengambil tindakan cepat," pungkasnya.
Sumber