Politisi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka
JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka nyaris menjadi bulan-bulanan massa di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Kamis (23/8/2012) malam. Massa diduga anggota salah satu ormas, Saat itu Rieke memang dihadirkan oleh salah satu stasiun televisi swasta sebagai pembicara dengan topik pilkada DKI Jakarta.
"Ya begitulah kira-kira (mendapat serangan dari orang-orang yang diduga ormas)," kata Rieke kepada Tribunnews.com.
Saat kejadian menurut Rieke dia memang hadir sebagai salah seorang narasumber membenarkan statusnya sebagai Juru bicara Jokowi. Kala itu dalam sebuah diskusi membahas mengenai maraknya kebakaran yang terjadi di Jakarta dan selalu dikaitkan dengan Pilkada DKI Jakarta.
"Kebetulan saya jadi jubir tim kampanye Jokowi. Ini kan ada isu yang beredar bahwa terkait kebakaran terjadi di tempat tempat pemenangan Jokowi, maka kita diwawancara. Kebetulan live TVOne di tempat kebakaran di Jl Gotong Royong Pondok Bambu," ujar Rieke.
Rieke mengaku enggan berburuk sangka soal kebakaran apakah betul di kantong suara Jokowi, karena masih suasana lebaran. Justru yang ia pikirkan adalah akibat dari kebakaran yang membuat perekonomian warga terbengkalai.
"Justru yang kita pikirkan di situ itu sentra industri furniture yang pengiriman barangnya untuk ASEAN. Dan itu perekonomian rakyat yang saya kira harusnya dipertahankan, dan juga membantu perekonomian negara seharusnya. Saya tidak bisa membayangkan orang balik lagi sudah ludes semua dan di situ paling tidak ada tiga ratus tenaga kerja belum ditambah merka yang kerja menjadi penjaga toko dan pengiriman segala macam," jelasnya.
Lebih jauh Rieke menceritakan, awal mula kericuhan terjadi saat percakapan berlangsung. Tiba-tiba saja muncul beberapa orang yang mengatasnamakan salah satu ormas.
Mereka menuduh bahwa Rieke telah mengatakan kebakaran terjadi karena dibakar oleh warga.
"Padahal tidak ada satu statement pun dari tim Jokowi untuk mengatakan demikian. Justru kami meminta untuk tidak bersuudzon begitu. Ormas tertentu yang mengatakan media brengsek. Saya secara pribadi orang muslim. Mereka meneriakan Allahu akbar ya saya juga bilang Allahu akbar," kata Rieke.
Ada lebih dari 20 orang lanjut Rieke saat peristiwa berlangsung dan mereka sangat emosi, bahkan ada satu orang dari anggota ormas itu yang mendekati dirinya. Sehingga akhirnya acara talkshow yang digelar di lokasi kebakaran itu harus dihentikan.
"Bahwa betul kita ada pertarungan untuk perebutan kekuasaan politik, tetapi kita tidak diajarkan untuk menghalalkan segala cara. Karena saya masih ingat apa yang saya katakan dan saya tidak menuduh warga yang membakar," kata Rieke.
Ketika situasi memanas itulah, Rieke kemudian diminta bergegas meninggalkan lokasi diskusi.
Sumber
"Ya begitulah kira-kira (mendapat serangan dari orang-orang yang diduga ormas)," kata Rieke kepada Tribunnews.com.
Saat kejadian menurut Rieke dia memang hadir sebagai salah seorang narasumber membenarkan statusnya sebagai Juru bicara Jokowi. Kala itu dalam sebuah diskusi membahas mengenai maraknya kebakaran yang terjadi di Jakarta dan selalu dikaitkan dengan Pilkada DKI Jakarta.
"Kebetulan saya jadi jubir tim kampanye Jokowi. Ini kan ada isu yang beredar bahwa terkait kebakaran terjadi di tempat tempat pemenangan Jokowi, maka kita diwawancara. Kebetulan live TVOne di tempat kebakaran di Jl Gotong Royong Pondok Bambu," ujar Rieke.
Rieke mengaku enggan berburuk sangka soal kebakaran apakah betul di kantong suara Jokowi, karena masih suasana lebaran. Justru yang ia pikirkan adalah akibat dari kebakaran yang membuat perekonomian warga terbengkalai.
"Justru yang kita pikirkan di situ itu sentra industri furniture yang pengiriman barangnya untuk ASEAN. Dan itu perekonomian rakyat yang saya kira harusnya dipertahankan, dan juga membantu perekonomian negara seharusnya. Saya tidak bisa membayangkan orang balik lagi sudah ludes semua dan di situ paling tidak ada tiga ratus tenaga kerja belum ditambah merka yang kerja menjadi penjaga toko dan pengiriman segala macam," jelasnya.
Lebih jauh Rieke menceritakan, awal mula kericuhan terjadi saat percakapan berlangsung. Tiba-tiba saja muncul beberapa orang yang mengatasnamakan salah satu ormas.
Mereka menuduh bahwa Rieke telah mengatakan kebakaran terjadi karena dibakar oleh warga.
"Padahal tidak ada satu statement pun dari tim Jokowi untuk mengatakan demikian. Justru kami meminta untuk tidak bersuudzon begitu. Ormas tertentu yang mengatakan media brengsek. Saya secara pribadi orang muslim. Mereka meneriakan Allahu akbar ya saya juga bilang Allahu akbar," kata Rieke.
Ada lebih dari 20 orang lanjut Rieke saat peristiwa berlangsung dan mereka sangat emosi, bahkan ada satu orang dari anggota ormas itu yang mendekati dirinya. Sehingga akhirnya acara talkshow yang digelar di lokasi kebakaran itu harus dihentikan.
"Bahwa betul kita ada pertarungan untuk perebutan kekuasaan politik, tetapi kita tidak diajarkan untuk menghalalkan segala cara. Karena saya masih ingat apa yang saya katakan dan saya tidak menuduh warga yang membakar," kata Rieke.
Ketika situasi memanas itulah, Rieke kemudian diminta bergegas meninggalkan lokasi diskusi.
Sumber