LONDON - Meski sempat didera hujan deras, tidak menyurutkan niat sekira 1 juta orang untuk berkumpul di tepian Sungai Thames yang membelah Kota London, Inggris. Mereka merayakan 60 tahun berkuasanya Ratu Elizabeth II atau yang dikenal dengan perayaan Diamond Jubilee.
Kendati Inggris masih dilanda krisis ekonomi yang berkepanjangan, namun momentum perayaan Diamond Jubilee kali ini tetap dilangsungkan dengan meriah. Ratu Elizabeth II yang tampil anggun dengan mengenakan gaun putih serta dilengkapi dengan topi berwarna senada, langsung memimpin perayaan Diamond Jubilee dari atas kapal kerajaan.
Jutaan orang dikabarkan tetap berada di tepi Sungai Thames untuk menyaksikan secara langsung pawai yang dipimpin oleh sang Ratu. Meski cuaca Kota London kerap berubah, warga terus antuasias turut serta merayakan Diamond Jubilee.
Pusat keramaian yang berada di Kota London membuat banyak orang berbondong-bondong berusaha menuju kota utama di Inggris itu. Hal ini pun kabarnya memicu gangguan dalam sistem transportasi kereta serta memancing kericuhan antar para penumpang kereta yang saling berebut ingin menuju Kota London. Demikian diberitakan Daily Mail, Senin, (4/6/2012).
Dinas Transportasi London (Transportasi of London/TOL) juga sempat memberikan peringatan kepada warga yang ingin menyaksikan pawai kerajaan. Mereka mengumumkan lokasi utama untuk menyaksikan pawai tersebut telah penuh, sehingga wargapun diminta untuk mencari lokasi lain.
Sejumlah orang mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap layanan kereta melalui jejaring sosial Twitter. Salah seorang perempuan bernama Emma Bradley misalnya mengatakan, sejumlah anak-anak di Norbiton dan New Malden menangis karena gagal menyaksikan pawai kerajaan di Sungai Thames.
Sekira 6.000 petugas kepolisian dikerahkan untuk mengamankan jalannya perayaan Diamond Jubilee ini. Kemeriahan perayaan Diamond Jubilee ini tidak hanya dapat dirasakan di London, namun juga di sejumlah kota-kota lainnya di Inggris seperti diperbatasan Oxfordshire dan Berkshire.
Demi ikut merasakan kemeriahan Diamond Jubilee ini, seluruh karyawan di Inggris pun mendapat libur nasional selama satu hari. Hal ini sempat mendapat kecaman dari kalangan pebisnis yang khawatir bahwa operasional perusahaan akan terganggu.
Tidak hanya mengecam libur nasional, sebagian pihak lainnya bahkan turut mengecam perayaan Diamond Jubilee ini. Pihak yang tidak setuju dengan Perayaan Diamond Jubilee ini mengatakan, sangat tidak tepat melakukan perayaan di tengah kondisi krisis ekonomi yang tengah dialami Inggris.
Sepanjang sejarah Inggris tercatat baru dua penguasa yang mampu merayakan Diamond Jubilee. Untuk pertama kalinya Diamond Jubilee dirayakan oleh Ratu Victoria pada 1897 dan saat ini perayaan yang sama pun diselenggarakan untuk memperingati 60 tahun bertahtanya Ratu Elizabeth II.
Kendati Inggris masih dilanda krisis ekonomi yang berkepanjangan, namun momentum perayaan Diamond Jubilee kali ini tetap dilangsungkan dengan meriah. Ratu Elizabeth II yang tampil anggun dengan mengenakan gaun putih serta dilengkapi dengan topi berwarna senada, langsung memimpin perayaan Diamond Jubilee dari atas kapal kerajaan.
Jutaan orang dikabarkan tetap berada di tepi Sungai Thames untuk menyaksikan secara langsung pawai yang dipimpin oleh sang Ratu. Meski cuaca Kota London kerap berubah, warga terus antuasias turut serta merayakan Diamond Jubilee.
Pusat keramaian yang berada di Kota London membuat banyak orang berbondong-bondong berusaha menuju kota utama di Inggris itu. Hal ini pun kabarnya memicu gangguan dalam sistem transportasi kereta serta memancing kericuhan antar para penumpang kereta yang saling berebut ingin menuju Kota London. Demikian diberitakan Daily Mail, Senin, (4/6/2012).
Dinas Transportasi London (Transportasi of London/TOL) juga sempat memberikan peringatan kepada warga yang ingin menyaksikan pawai kerajaan. Mereka mengumumkan lokasi utama untuk menyaksikan pawai tersebut telah penuh, sehingga wargapun diminta untuk mencari lokasi lain.
Sejumlah orang mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap layanan kereta melalui jejaring sosial Twitter. Salah seorang perempuan bernama Emma Bradley misalnya mengatakan, sejumlah anak-anak di Norbiton dan New Malden menangis karena gagal menyaksikan pawai kerajaan di Sungai Thames.
Sekira 6.000 petugas kepolisian dikerahkan untuk mengamankan jalannya perayaan Diamond Jubilee ini. Kemeriahan perayaan Diamond Jubilee ini tidak hanya dapat dirasakan di London, namun juga di sejumlah kota-kota lainnya di Inggris seperti diperbatasan Oxfordshire dan Berkshire.
Demi ikut merasakan kemeriahan Diamond Jubilee ini, seluruh karyawan di Inggris pun mendapat libur nasional selama satu hari. Hal ini sempat mendapat kecaman dari kalangan pebisnis yang khawatir bahwa operasional perusahaan akan terganggu.
Tidak hanya mengecam libur nasional, sebagian pihak lainnya bahkan turut mengecam perayaan Diamond Jubilee ini. Pihak yang tidak setuju dengan Perayaan Diamond Jubilee ini mengatakan, sangat tidak tepat melakukan perayaan di tengah kondisi krisis ekonomi yang tengah dialami Inggris.
Sepanjang sejarah Inggris tercatat baru dua penguasa yang mampu merayakan Diamond Jubilee. Untuk pertama kalinya Diamond Jubilee dirayakan oleh Ratu Victoria pada 1897 dan saat ini perayaan yang sama pun diselenggarakan untuk memperingati 60 tahun bertahtanya Ratu Elizabeth II.
