Foto : plannedparenthood
RIO GRANDE - Perusahaan Unilever dikenakan denda sebesar GBP3.100 atau sekira Rp45 juta oleh pengadilan Brasil, setelah konsumen menemukan kondom di dalam kaleng pasta tomat dari Knorr. Knorr adalah salah satu produk terkenal milik Unilever.
Kondom itu ditemukan oleh seorang ibu rumah tangga bernama Cintia Mayerie. Mayerie dan keluarganya menyantap makanan yang dilengkapi dengan pasta tomat dari Knorr. Mayerie pun menemukan kondom itu di dalam kaleng pasta ketika dirinya menuangkan isi kaleng itu.
Mayerie langsung membawa kaleng pasta tomat itu ke salah satu universitas, untuk diselidiki. Mayerie pun mengklaim, Unilever menolak untuk mengakui bahwa kondom karet itu masuk ke dalam kaleng produk makanannya. Demikian, seperti diberitakan Daily Mail, Rabu (27/6/2012).
Unilever mengatakan, proses pengemasan makanan di pabriknya dilakukan secara mekanis, sehingga tidak mungkin kondom bisa masuk ke dalam kaleng makanan yang diproduksinya. Namun pengadilan tampaknya lebih memihak ke Mayerie, Unilever juga diminta untuk membayar denda moral terhadap Mayerie.
"Ini merupakan peristiwa yang sangat menjijikkan, yang pernah saya alami. Saya rasa, peristiwa ini akan selalu ada dalam ingatan saya," ujar Mayerie.(AUL)
Kondom itu ditemukan oleh seorang ibu rumah tangga bernama Cintia Mayerie. Mayerie dan keluarganya menyantap makanan yang dilengkapi dengan pasta tomat dari Knorr. Mayerie pun menemukan kondom itu di dalam kaleng pasta ketika dirinya menuangkan isi kaleng itu.
Mayerie langsung membawa kaleng pasta tomat itu ke salah satu universitas, untuk diselidiki. Mayerie pun mengklaim, Unilever menolak untuk mengakui bahwa kondom karet itu masuk ke dalam kaleng produk makanannya. Demikian, seperti diberitakan Daily Mail, Rabu (27/6/2012).
Unilever mengatakan, proses pengemasan makanan di pabriknya dilakukan secara mekanis, sehingga tidak mungkin kondom bisa masuk ke dalam kaleng makanan yang diproduksinya. Namun pengadilan tampaknya lebih memihak ke Mayerie, Unilever juga diminta untuk membayar denda moral terhadap Mayerie.
"Ini merupakan peristiwa yang sangat menjijikkan, yang pernah saya alami. Saya rasa, peristiwa ini akan selalu ada dalam ingatan saya," ujar Mayerie.(AUL)