Dalam waktu satu pekan, sedikitnya dua hari disempatkan baginya untuk berkuda. Bahkan tak jarang, kuda yang dimilikinya dipinjamkan kepada atlet-atlet berkuda untuk bertanding di event bergengsi.
"Kuda-kuda saya diasuhnya di sini (Stable Arthayasa, Depok), saya ikut pertandingan kecil-kecil saja, buat seru-seruan, kayak di kelas tunggang serasi (dressage) atau haling rintang (jumping), lumayan rutin latihan seminggu dua kali," katanya kepada wartawan di Arthayasa Stable, Depok, Jawa Barat, Sabtu 9 April 2012.
Nabila menuturkan, hobinya itu disalurkan oleh sang ayah yang juga gemar menunggang kuda. Sejak duduk di bangku kelas 3 SD, Nabila sudah mulai berlatih menunggang kuda.
"Dulu papa senang menunggang kuda, dari kecil dari SD kelas 3, lalu stop terus tujuh tahun belakangan ini lanjut lagi. Tapi saya kalau untuk berpresatasi enggaklah, kalau jadi atlet kan harus fokus, seperti Mbak Larasati komitmen meninggalkan keartisannya, bawa nama negara. Kalau saya latihan tergantung jadwal syuting, dan hanya ikut bertanding bawa nama pribadi," ungkapnya.
Saking cintanya dengan kuda-kuda peliharaannya, Nabila harus merogoh kocek hingga puluhan juta hanya untuk perawatan setiap bulan. Namun, itu tak menjadi masalah baginya.
"Beli sendiri empat-empatnya, ada yang sudah hampir setahun. Tiga betina satu jantan, beli untuk pakai, kuda bagi saya pacar kedua, hobi tak terhingga. All in package per bulan per ekor biaya perawatan Rp5 jutaan, itu sudah sama training, dan vitamin," jelasnya.
Nabila pun memuji kualitas atlet berkuda di Indonesia yang semakin berkembang. Perhatian pemerintah terhadap olah raga berkuda juga semakin baik.
"Saat ini di Indonesia bagus, banyak kuda impor bisa jadi penjantan, sudah semakin maju, regenerasi atlet juga bagus. Dibilang olahraga mahal atau tidak itu relatif, tergantung orang gimana melihatnya, kalau di kalangan artis berkuda bukan gaya hidup, hanya hobi saja. Dulu rekan sesama artis ada Syahrini, Asha Syara, tapi sekarang enggak tahu apa mereka masih suka berkuda atau tidak," tandasnya.
Sumber
