info kesehatan/unik/serba serbi

Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program

Friday, 15 June 2012

Asap Knalpot Mobil Diesel Sebabkan Kanker


detail berita
Waspada, asap knalpot mobil diesel
MENURUT International Agency for Research on Cancer (IARC) di Prancis, asap buangan dari knalpot mobil bermesin diesel menjadi penyebab utama penyakit kanker. Berdasarkan badan yang menjadi bagian dari Organisasi Kesehatan Dunia (Wold Health Organization atau WHO) itu, asal knalpot kendaraan diesel memiliki zat karsinogen penyebab kanker yang sama mematikan, seperti asbes, arsenik, alkohol, tembakau, dan gas mustard.

Penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang terkena paparan asap diesel secara teratur dapat menyebabkan kanker, seperti halnya merokok pasif. Asal knalpot diesel dapat mengakibatkan kanker paru-paru dan kanker kandung kemih. Keputusan itu hasil dari pertemuan selama sepekan dari ahli independen yang menilai bukti ilmiah terbaru mengenai potensi penyebab kanker dari knalpot diesel dan bensin.

“Mengingat dampak kesehatan dari partikulat diesel, paparan terhadap campuran bahan kimia ini harus dikurangi seluruh dunia,” tutur ketua kelompok kerja IARC yang melakukan penelitian, Christopher Portier, seperti dilansir Dailymail.

Kelompok ini menunjukkan sebuah studi besar di Amerika Serikat yang diterbitkan oleh US National Cancer Institute pada Maret 2012. Studi itu meneliti 12.300 penambang selama beberapa dekade mulai 1947. Para peneliti menemukan, para penambang yang terkena asap mesin diesel memiliki risiko lebih tinggi meninggal akibat kanker paru-paru.

Meskipun knalpot mesin diesel yang didefinisikan oleh IARC bersifat karsinogenik level 2A bagi manusia pada 1989, namun sebuah kelompok penasihat telah berulang kali menyerukan evaluasi ulang tentang hal tersebut sejak 1998.

Pengumuman ini telah menyebabkan kekhawatiran di antara produsen mobil dan truk. Para produsen mengklaim bahwa mesin solar yang diproduksi oleh mereka terus-menerus disempurnakan. Industri otomotif global telah menegaskan asap diesel harus diberikan rating untuk mencerminkan ketatnya standar emisi.

IARC mengatakan telah ada kemajuan terbaru dalam teknologi yang bisa memotong tingkat partikulat dan bahan kimia dalam asap knalpot, terutama di negara maju, namun belum jelas bagaimana dampak pemotongan ini terhadap kesehatan manusia.