Model bertubuh semok, Kate Upton, yang bermain sebagai biarawati seksi di film The Three Stooges menuai protes kalangan agama Katolik di Amerika Serikat (AS). Demikian diberitakan Daily Mail.
Model berusia 19 tahun dan bertubuh semok seksi ini dikenal sebagai model di Majalah Sports Illustrated. Di film The Three Stooges, remaja kelahiran 10 Juni 1992 ini memainkan karakter Suster Bernice dan memakai pakaian renang/bikini lengkap dengan penutup kepala ala biarawati dan salib yang ada di belahan dadanya.
Namun, karakter dalam film komedi ini mendapat protes dari kelompok The Catholic League for Religious and Civil Rights yang didirikan pada tahun 1973 ini. Kelompok keagamaan ini menuduh perusahaan film 20th Century Fox melakukan hal yang serampangan dan jauh dari ide asli dari serial tersebut.
“Pada tahun 1950-an, Hollywood menghindari hal-hal seperti itu dan menghargai agama. Saat ini, mereka melakukan hal-hal yang kasar dan menghina agama Kristen khususnya Katolik,” kata juru bicara Bill Donohue.
“Film ini bukan hanya sekadar menunjukkan pembuatan ulang namun memperlihatkan sesuatu yang menjadi penanda perubahan kultural yang signifikan dan perubahan itu sama sekali tidak bisa diterima,” jelasnya.
Namun, 20th Century Fox menyerang balik dengan mengatakan alasan film itu dibuat. “Film ini tetap memiliki semangat yang sama dari serial yang asli dan parabintangnya. Ini adalah komedi slapstik,” demikian ujar juru bicara Fox.
Model berusia 19 tahun dan bertubuh semok seksi ini dikenal sebagai model di Majalah Sports Illustrated. Di film The Three Stooges, remaja kelahiran 10 Juni 1992 ini memainkan karakter Suster Bernice dan memakai pakaian renang/bikini lengkap dengan penutup kepala ala biarawati dan salib yang ada di belahan dadanya.
Namun, karakter dalam film komedi ini mendapat protes dari kelompok The Catholic League for Religious and Civil Rights yang didirikan pada tahun 1973 ini. Kelompok keagamaan ini menuduh perusahaan film 20th Century Fox melakukan hal yang serampangan dan jauh dari ide asli dari serial tersebut.
“Pada tahun 1950-an, Hollywood menghindari hal-hal seperti itu dan menghargai agama. Saat ini, mereka melakukan hal-hal yang kasar dan menghina agama Kristen khususnya Katolik,” kata juru bicara Bill Donohue.
“Film ini bukan hanya sekadar menunjukkan pembuatan ulang namun memperlihatkan sesuatu yang menjadi penanda perubahan kultural yang signifikan dan perubahan itu sama sekali tidak bisa diterima,” jelasnya.
Namun, 20th Century Fox menyerang balik dengan mengatakan alasan film itu dibuat. “Film ini tetap memiliki semangat yang sama dari serial yang asli dan parabintangnya. Ini adalah komedi slapstik,” demikian ujar juru bicara Fox.