TIDUR di siang hari, tak hanya menghilangkan rasa lelah pada anak. Tetapi juga dapat mencegah penghambatan pertumbuhan si kecil.
"Orang dewasa membutuhkan delapan jam tidur sehari. Anak-anak mestinya lebih lama. Namun, sayang tidak semua anak dibiasakan keluarga tidur siang seperti anak-anak zaman dulu," tutur Dr handrawan nadesul, dalam bukunya Membesarkan bayi Jadi Anak Pintar.
Dalam bukunya, dokter pecinta puisi ini memaparkan bahwa ihwal manfaat tidur siang terungkap di Amerika. Studi nasional tentang manfaat tidur siang muncul di Washington DC. Tiga per lima orang Amerika tidak tidur siang, dan produktivotas kerjanya tidak sebagus orang yang tidur siang.
Tidak tidur siang juga memperlamban proses bekerja. Survei yang sama juga secara bermakna menemukan manfaat tidur siang. Termasuk studi di Medical School Harvard University, bahwa tidur siang sungguh diperlukan. "Setelah lewat usia satu tahun anak mulai lebih aktif dan waktu tidurnya mulai menurun. Setelah anak mulai bisa aktif berjalan, lebih sukar mengajaknya tidur, padahal mereka masih membutuhkannya lebih banyak. Laju pertumbuhan tubuh anak yang dibiasakan tidur siang lebih optimal dibanding anak yang tidak tidur siang" ujar dokter Nadesul.
Lebih lanjut pria kelahiran 1948 ini menjelaskan bahwa selama tidur siang hormon pertumbuhan atau yang disebut human-Growth Hormone (h-Gh) lebih membanjir dalam darah. "Hormon ini yang merangsang pertumbuhan tubuh anak. Maka, anak yang terbiasa tidur siang bertumbuhnya lebih pesat atau lebih tinggi, dibanding anak yang tidak tidur siang," katanya.
Hormon pertumbuhan yang sudah dikaruniai sejak anak lahir diproduksi oleh otak. Bekerja sama dengan sistem hormonal tubuh lainnya, khususnya hormon gondok, hormon anak ginjal, tulang, dan otot anak bertumbuh pesat. Hormon pertumbuhan berangsur menurun fungsinya dengan bertambahnya umur anak, dan terhenti setelah mencapai usia pubertas. Maka, anak sudah tidak bertambah jangkung lagi setelah umur 20-an tahun, saat hormon seksnya mulai aktif. Saat itu ujung tulang panjangnya sudah menutup sehingga tidak bertambah panjang lagi.
"Jadi alangkah bijaknya bila memberikan anak kesempatan untuk bertumbuh lebih optimal dengan cara sederhana dan murah. Tiada pilihan yang lebih praktis daripada mengajaknya berkebiasaan tidur siang. Tidur siang harus menjadi kebiasaan bagi seluruh anggota keluarga," imbaunya.
Tidur siang tak perlu lama. Cukup satu satu-dua jam asal tidurnya lelap. "Bukan lamanya tidur yang menetukan kualitas tidur, melainkan lelap tidaknya sebuah tidur. Tidur satu jam dan lelap lebih berkualitas ketimbang tidur lebih dari satu jam namun tidak lelap," tutupnya.
"Orang dewasa membutuhkan delapan jam tidur sehari. Anak-anak mestinya lebih lama. Namun, sayang tidak semua anak dibiasakan keluarga tidur siang seperti anak-anak zaman dulu," tutur Dr handrawan nadesul, dalam bukunya Membesarkan bayi Jadi Anak Pintar.
Dalam bukunya, dokter pecinta puisi ini memaparkan bahwa ihwal manfaat tidur siang terungkap di Amerika. Studi nasional tentang manfaat tidur siang muncul di Washington DC. Tiga per lima orang Amerika tidak tidur siang, dan produktivotas kerjanya tidak sebagus orang yang tidur siang.
Tidak tidur siang juga memperlamban proses bekerja. Survei yang sama juga secara bermakna menemukan manfaat tidur siang. Termasuk studi di Medical School Harvard University, bahwa tidur siang sungguh diperlukan. "Setelah lewat usia satu tahun anak mulai lebih aktif dan waktu tidurnya mulai menurun. Setelah anak mulai bisa aktif berjalan, lebih sukar mengajaknya tidur, padahal mereka masih membutuhkannya lebih banyak. Laju pertumbuhan tubuh anak yang dibiasakan tidur siang lebih optimal dibanding anak yang tidak tidur siang" ujar dokter Nadesul.
Lebih lanjut pria kelahiran 1948 ini menjelaskan bahwa selama tidur siang hormon pertumbuhan atau yang disebut human-Growth Hormone (h-Gh) lebih membanjir dalam darah. "Hormon ini yang merangsang pertumbuhan tubuh anak. Maka, anak yang terbiasa tidur siang bertumbuhnya lebih pesat atau lebih tinggi, dibanding anak yang tidak tidur siang," katanya.
Hormon pertumbuhan yang sudah dikaruniai sejak anak lahir diproduksi oleh otak. Bekerja sama dengan sistem hormonal tubuh lainnya, khususnya hormon gondok, hormon anak ginjal, tulang, dan otot anak bertumbuh pesat. Hormon pertumbuhan berangsur menurun fungsinya dengan bertambahnya umur anak, dan terhenti setelah mencapai usia pubertas. Maka, anak sudah tidak bertambah jangkung lagi setelah umur 20-an tahun, saat hormon seksnya mulai aktif. Saat itu ujung tulang panjangnya sudah menutup sehingga tidak bertambah panjang lagi.
"Jadi alangkah bijaknya bila memberikan anak kesempatan untuk bertumbuh lebih optimal dengan cara sederhana dan murah. Tiada pilihan yang lebih praktis daripada mengajaknya berkebiasaan tidur siang. Tidur siang harus menjadi kebiasaan bagi seluruh anggota keluarga," imbaunya.
Tidur siang tak perlu lama. Cukup satu satu-dua jam asal tidurnya lelap. "Bukan lamanya tidur yang menetukan kualitas tidur, melainkan lelap tidaknya sebuah tidur. Tidur satu jam dan lelap lebih berkualitas ketimbang tidur lebih dari satu jam namun tidak lelap," tutupnya.