info kesehatan/unik/serba serbi

Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program

Thursday 12 July 2012

Penangkapan Buaya di Kutai Berujung Kontroversi


buata-kaltim.jpg

KALTIM -- Bukannya mendapat apresiasi, upaya Beddu 43, pawang buaya asal Santan Ilir, Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara yang berhasil menangkap empat buaya ganas di Selambai, Kelurahan Lhoktuan Bontang, justru menuai kontroversi.

Pasalnya, aksi yang dilakukan oleh Beddu, tanpa sepengetahuan warga. Ketua RT 04 Selambai, Muh Tahir, yang sebelumnya aktif menggalang pengumpulan dana untuk menyewa pawang buaya justru menyayangkan tindakan Beddu. Alasannya, berdasarkan hasil rapat warga beberapa hari yang lalu, mereka sepakat akan membatalkan penangkapan buaya.

"Yang jelas kami kaget, karena sebelumnya tidak ada koordinasi. Kalau ada apa-apa kami tidak mau bertanggung jawab," ujar M Tahir, Kamis (12/7).

Menurut Tahir, sebagian warga meyakini dari puluhan populasi buaya yang hidup di perairan Selambai, beberapa diantaranya memiliki pertalian darah atau kembaran warga setempat. Karenanya merekanya, sepakat untuk tidak lagi menyoal, apalagi mengusik keberadaan buaya di Selambai. Bahkan, warga berencana memberikan sesajen kepada buaya-buaya itu agar tidak lagi mengganggu kehidupan manusia.

"Seharian ini saya sudah mencari telur dan pisang untuk diberikan kepada buaya, tapi kalau kondisinya seperti saya juga tidak bisa bicara," ungkap Tahir.

Kekecewaan serupa disampaikan oleh, Akbar, warga RT 03, Selambai. Menurutnya, penangkapan buaya yang dilakukan oleh Beddu bukannya menimbulkan rasa tenang, tapi justru membuatnya semakin khawatir.

Soalnya, warga meyakini sebagian buaya yang ada di Selambai masih keturunan manusia, sewaktu-waktu bisa melakukan pembalasan jika diganggu. "Jujur saja kami bukannya senang, tapi justru semakin khawatir jangan sampai ada bencana di sini akibat penangkapan itu," kata Akbar.

Menanggapi kekhawatiran warga, Beddu mengaku hanya melaksanakan permintaan dari kerabat Hardi 34, warga Selambai yang menjadi korban serangan buaya, dua pekan lalu.

"Saya ini datang jauh-jauh karena diminta keluarga korban. Saya hanya ingin menolong supaya tidak korban lain. Tapi kalau ada penolakan dari warga lain, itu saya tidak tahu," ungkap Beddu.

Sebagai pawang, Beddu meyakini buaya yang berhasil Ia tangkap dan bunuh, adalah buaya  yang pernah menyerang Hardi. Buaya itu, kata Beddu sebenarnya bukan buaya air asin, tapi justru buaya air tawar yang masuk ke laut mencari mangsa. "Buaya seperti itu memang ganas, apalagi yang jantan," katanya. 
 

Sumber : http://ohohyess.blogspot.com/2012/07/penangkapan-buaya-di-kutai-berujung.html#ixzz20QKZqsRY