info kesehatan/unik/serba serbi

Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program

Tuesday 1 May 2012

Kenali Tanda-Tanda Kanker Limfoma


detail berita
PENGAMAT mode Muara Bagdja meninggal karena terserang kanker limfoma. Kenali tanda-tanda kanker ini bisa dialami seseorang?

Pertanda awal adanya kanker kelenjar getah bening atau limfoma adalah tubuh Anda memiliki benjolan di leher, ketiak, atau pangkal paha. Tapi, tidak sakit bila ditekan.

Limfoma adalah kanker yang tumbuh akibat mutasi sel limfosit (sejenis sel darah putih) yang sebelumnya normal. Seperti halnya limfosit normal, limfosit ganas dapat tumbuh pada berbagai organ dalam tubuh, termasuk kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, darah, ataupun organ lain.

"Sering kali penderita tidak menunjukkan gejala khas, hanya memiliki semacam benjolan atau pembengkakan kelenjar getah bening pada leher dan tidak terasa sakit apabila ditekan," tutur Dr Mirriam Stoppard dalam bukunya "Panduan Kesehatan Keluarga".

Sistem limfatik merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang mengalir ke seluruh tubuh dan berguna untuk melawan virus, bakteri, dan jamur, yang dapat mengakibatkan timbulnya infeksi dalam tubuh seseorang.

Ada dua jenis limfoma, yaitu Limfoma Hodgkin dan Limfoma Non-Hodgkin (LNH). Tetapi yang paling banyak ditemukan adalah LNH. LNH merupakan keganasan yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan sel kelenjar getah bening secara tidak terkontrol.

Sebagaimana kanker yang lain, kanker Limfoma Non-Hodgkin pun dapat sembuh total jika diatasi dini.

"Limfoma Non-Hodgkin dapat disembuhkan. Semakin cepat Anda berobat, semakin besar peluang Anda untuk sembuh!" jelas Stoppard.

Gejala-gejala umum LNH, di antaranya ditemukannya benjolan di leher, ketiak dan selangkangan, demam tanpa sebab, berkeringat di malam hari, berat badan turun drastis tanpa penyebab yang jelas, dan rasa lelah terus-menerus.

LNH sendiri dibedakan lagi menjadi tipe LNH indolen (low grade) yang berkembang secara perlahan dan LNH agresif (high grade) yang berkembang lebih cepat. Klasifikasi LNH ini membantu dokter untuk menentukan terapi yang tepat.