VIVAlife - Bentuk tubuh menunjukkan pola hidup Anda. Yang mana bentuk tubuh Anda, sangat gemuk, cukup gemuk, langsing, atau malah terlalu kurus.
Seperti dikutip Health Day News, bentuk tubuh juga mempengaruhi tingkat kesuburan. Ini berlaku untuk pria. Para pria dengan kelebihan berat badan cenderung memiliki kadar testosteron yang lebih rendah.
Penelitian dilakukan dengan 900 responden, mereka adalah pria-pria yang memiliki berat badan berlebih, paruh baya, dan pra diabetes.
Mereka dibagi menjadi tiga kelompok.
Mereka dibagi menjadi tiga kelompok.
Satu kelompok dengan pola makan yang diubah menjadi diet rendah lemak dan rendah kalori. Dan melakukan olahraga rutin. Sementara kelompok kedua, melakukan diet metformin dengan menggunakan obat diabetes. Dan kelompok ketiga, diberikan pil jenis placebo.
Hasilnya, mereka dengan pola hidup sehat mengalami peningkatan hormon testosteron.
"Para dokter harus mendorong pria dengan kelebihan berat badan yang memiliki kadar testosteron rendah untuk menurunkan berat badan melalui diet dan olahraga. Sebelum mereka beralih ke terapi testosteron untuk meningkatkan kadar hormon tersebut," jelas Dr Frances Hayes, seorang profesor di University Hospital St Vincent, Dublin.
"Para dokter harus mendorong pria dengan kelebihan berat badan yang memiliki kadar testosteron rendah untuk menurunkan berat badan melalui diet dan olahraga. Sebelum mereka beralih ke terapi testosteron untuk meningkatkan kadar hormon tersebut," jelas Dr Frances Hayes, seorang profesor di University Hospital St Vincent, Dublin.
"Penurunan berat badan tidak hanya mengurangi resiko pre diabetes, namun juga meningkatkan produksi hormon testosteron dalam tubuh," tambah Hayes.
