Shawkat adalah salah satu tokoh paling berpengaruh di jajaran pejabat keamanan Suriah.
Ia tewas bersama Menteri Pertahanan Daoud Rajiha dalam serangan bom bunuh diri di kantor pusat Biro Keamanan Nasional.
Kepala badan intelijen Hisham Ikhtiar dan Menteri Dalam Negeri Ibrahim al-Shaar juga ikut terluka parah dalam serangan ini.
Serangan berlangsung di tengah laporan makin sengitnya pertempuran antara tentara pemerintah dan kelompok oposisi di Damaskus.
Dalam perkembangan terkait, Sekjen PBB Ban Ki-moon mendesak Dewan Keamanan bersatu untuk mengakhiri kekerasan di Suriah.
Pernyataan ini ia sampaikan setelah bertemu Presiden Cina, Hu Jintao, di Beijing.
Berbicara sebelum berlangsung serangan bunuh diri di Damaskus, Ban mengatakan bahwa pemerintah Cina memahami bahwa situasi di Suriah sangat genting.
Kelangsungan rezim Suriah
Di masa lalu, Rusia dan Cina selalu memveto tindakan tegas yang akan dijatuhkan PBB.
Wartawan diplomatik BBC, Jonathan Marcus, mengatakan serangan bunuh diri di Damaskus bisa menandai fase baru upaya oposisi menggulingkan pemerintah Presiden Assad.
Kenyataan bahwa pelaku bisa melancarkan serangan di gedung Biro Keamanan Nasional dan menewaskan pejabat-pejabat penting menunjukkan bahwa pemerintah tidak sepenuhnya menguasai jalur komando.
"Ketika makin banyak pejabat tinggi militer yang membelot, sebagian besar pengamat yakin jatuhnya rezim di Suriah hanya persoalan waktu," kata Marcus.
Memang militer masih memiliki artileri, tank, dan persenjataan berat lain, termasuk jet dan helikopter tempur, namun muncul juga berbagai indikasi bagi kinerja militer Suriah di lapangan sebesar kekuatan mereka di atas kertas.
Yang menjadi kekhawatiran saat ini adalah, kata wartawan BBC, Presiden Assad memiliki pendukung setia, yang membuka kemungkinan konflik horisontal di Suriah jika Assad bersedia mundur atau terguling.
Sumber