info kesehatan/unik/serba serbi

Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program

Tuesday 10 April 2012

Turki Protes Atas Serangan Suriah


Turki Protes  Atas Serangan  Suriah
AP
Pemerintah Turki menyampaikan protes setelah pasukan Suriah melepas tembakan ke daerah perbatasan 

RIBUNNEWS.COM ISTAMBUL -Pemerintah Turki menyampaikan protes setelah pasukan Suriah melepas tembakan ke daerah perbatasan, yang merupakan serangan pertama sejak Turki menampung para pengungsi asal Suriah.
Pemerintah Ankara juga sudah memanggil perwakilan Suriah untuk Turki sehubungan dengan tembakan lintas perbatasan yang menyebabkan dua orang tewas dan sejumlah lainnya terluka.
"Kami mengecam keras insiden tragis yang berlangsung ketika pasukan bersenjata seharusnya mundur sebagai bagian dari misi Kofi Annan," seperti tertulis dalam pernyataan Kementrian Luar Negeri Turki.
"Warga Suriah yang mengungsi dari kekerasan rezim Suriah berada di bawah perlindungan penuh dari Turki. Kami ingin mengambil tindakan agar insiden seperti itu tidak terjadi lagi."
Bentrokan antara pasukan pemerintah Suriah dengan kelompok pemberontak yang mengungsi ke Turki terjadi pada Senin 9 Maret di Provinsi Kilis, Turki, yang terletak di perbatasan Suriah-Turki.
Gubernur Kilis menjelaskan kepada BBC bahwa dalam insiden yang pertama, pasukan Suriah melepas tembakan yang menewaskan dua orang pengungsi yang sudah memasuki kawasan Turki. Sedikitnya 18 orang cedera akibat penembakan tersebut.
"Kami mengecam keras insiden tragis yang berlangsung ketika pasukan bersenjata seharusnya mundursebagai bagian dari misi Kofi Annan."
Setelah itu, tembakan dari pasukan pemerintah Suriah menyebabkan dua pengungsi Suriah dan seorang penterjemah warga Turki di kam pengungsi cedera di tengah-tengah saling tembak antara pasukan Suriah dengan kelompok pemberontak.
Wartawan BBC yang meliput di perbatasan Suriah-Turki, Jonathan Head, melaporkan serangan lintas batas merupakan yang pertama kali karena sebelumnya tentara Suriah tampak amat berhati-hati agar tetap menjauh dari perbatasan.
Serangan ini terjadi hanya sehari menjelang batas waktu penerapan usulan damai yang disampaikan oleh mantan Sekjen PBB, Kofi Annan, yang akan jatuh pada Selasa 10 April.
Laporan-laporan menyebutkan Kofi Annan rencananya akan berkunjung ke kam pengungsi warga Suriah di perbatasan sebelum terbang ke Iran, yang merupakan salah satu negara pendukung Presiden Bashar al-Assad.
Enam usulan Annan
1. Digelar sebuah proses politik untuk menyerap aspirasi warga Suriah.
2. PBB mengawasi penghentian kekerasan dalam semua bentuk oleh semua pihak.
3. Semua pihak menjamin bantuan kemnausian ke semua kawasan yang terkena dampak kekerasan dan menerapkan jeda kemanusiaan selama dua jam setiap harinya.
4. Pihak berwenang akan meningkatkan skala pembebasan dari penahanan yang sewenang-wenang.
5. Pihak berwenang menjamin kebebasan bergerak di seluruh negara untuk para wartawan.
6. Pihak berwenang menghormati kebebasan berserikat dan hak untuk melakukan unjuk rasa secara damai.
Kunjungan Annan ke perbatasan tampaknya akan menjadi pesan yang kuat untuk mengangkat keprihatian atas para pengungsi Suriah.
Sepanjang beberapa pekan belakangan, gelombang pengungsi asal Suriah yang memasuki kawasan Turki semakin bertambah. Diperkirakan sekitar 24.000 pengungsi Suriah -termasuk para tentara yang membelot- berada di kam-kam pengungsi di Turki.
Dalam insiden lainya, seorang wartawan TV Libanon, al-Jadeed, dtembak mati di Wadi Khaled, kawasan perbatasan Suriah dan Libanon.
Ali Shaaban tewas ketika para awak al-Jadeed dihujani tembakan walau masih belum jelas sumber dari tembakan tersebut.
Sementara itu di Suriah, para pegiat melaporkan pasukan pemerintah masih terus melancarkan serangan atas kelompok pemberontak.
Sebuah kelompok hak asasi Suriah yang bermarkas di London mengatakan sedikitnya 50 orang tewas dalam kekerasan pada Senin 9 April.
PBB memperkirakan sekitar 9.000 orang tewas sejak unjuk rasa menentang Presiden Bashar al-Assad marak lebih dari setahun lalu.
Pemerintah Damaskus berulang kali mengatakan mereka sedang memberantas kelompok 'penjahat bersenjata' dan 'teroris' dengan korban jiwa 2.000 aparat pasukan pemerintah.

Sumber