Jakarta Polda Metro Jaya tidak diam saja dengan ramainya video porno mirip anggota DPR Karolin. Polda Metro bergerak mencari pihak yang pertama kali meng-upload gambar video itu ke situs internet. “Kita tentu selidiki siapa yang mengupload yang pertama di internet,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Kamis (26/4/2012).
Rikwanto menjelaskan, pihak kepolisian juga mencari tahu apakah ada pihak-pihak tertentu yang dirugikan dalam kasus ini. Tapi memang, gambar seperti itu tidak pantas disebarluaskan di publik.
“Dalam kaitan pornografi kita akan selidiki, itu bukan sesuatu yang pantas untuk disebarkan ke publik,” jelas Rikwanto.
Video porno mirip anggota DPR itu mengguncang publik. Badan Kehormatan (BK) DPR juga bergerak melakukan penyelidikan. BK tidak ingin institusinya dipermalukan oleh video itu.
Terkait video itu, BK berencana memanggil anggota Komisi IX DPR Karolin Margret. Pemanggilan bukan tanpa alasan, Karolin disebut-sebut sebagai wanita yang mirip dengan ‘pemain’ di video tersebut.
Ayah Karolin, Gubernur Kalbar Cornelis, sudah membantah bahwa ‘pemain’ di video itu putrinya. Dia yakin video itu palsu dan menyebutnya bermotif politik seiring Pilkada Kalbar pada September 2012. Karolin, lewat koleganya di PDIP, Aria Bima, juga sudah membantah soal video itu. Sementara, Aria Bima akan mengadukan pria berinisial EGM di Polda Metro Jaya karena menyebut dia terlibat skandal seks itu.
(ndr/nrl)
sumber :vivaRikwanto menjelaskan, pihak kepolisian juga mencari tahu apakah ada pihak-pihak tertentu yang dirugikan dalam kasus ini. Tapi memang, gambar seperti itu tidak pantas disebarluaskan di publik.
“Dalam kaitan pornografi kita akan selidiki, itu bukan sesuatu yang pantas untuk disebarkan ke publik,” jelas Rikwanto.
Video porno mirip anggota DPR itu mengguncang publik. Badan Kehormatan (BK) DPR juga bergerak melakukan penyelidikan. BK tidak ingin institusinya dipermalukan oleh video itu.
Terkait video itu, BK berencana memanggil anggota Komisi IX DPR Karolin Margret. Pemanggilan bukan tanpa alasan, Karolin disebut-sebut sebagai wanita yang mirip dengan ‘pemain’ di video tersebut.
Ayah Karolin, Gubernur Kalbar Cornelis, sudah membantah bahwa ‘pemain’ di video itu putrinya. Dia yakin video itu palsu dan menyebutnya bermotif politik seiring Pilkada Kalbar pada September 2012. Karolin, lewat koleganya di PDIP, Aria Bima, juga sudah membantah soal video itu. Sementara, Aria Bima akan mengadukan pria berinisial EGM di Polda Metro Jaya karena menyebut dia terlibat skandal seks itu.
(ndr/nrl)