info kesehatan/unik/serba serbi

Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program

Monday 30 April 2012

Pertolongan Pertama Serangan Asma

detail berita
PADA serangan asma, otot saluran napas kejang-kejang dan lapisan saluran napas membengkak. Ini menjadikan saluran napas sempit dan penderita sulit bernapas.
Terkadang ada 'pemicu' serangan, misalnya alergi atau selesma, di lain waktu tidak ada alasan jelas mengapa serangan asma terjadi.

Orang-orang yaang telah terdiagnosis asma biasanya membawa inhaler 'pelega', yang digunakan untuk meredakan serangan dan biasanya bertutup biru.

Mereka terkadang juga membawa inhaler 'pencegah', yang digunakan secara teratur untuk membantu mencegah serangan dan biasanya bertutup coklat atau putih. 'Spacer' plastik kadang dipasangkan ke inhaler untuk membantu penderita menghirup obatnya dengan benar.

Jika Anda bersama dengan orang yang sedang terserang asma, lakukan hal berikut ini, sebagaimna dipaparkan Dr. mirriam Stoppard dalam bukunya "Panduan Kesehatan Keluarga":

1. Tetaplah setenang mungkin. Mintalah penderita untuk menggunakan inhaler peleganya dan bantulah dia jika perlu. Anda mungkin perlu memasangkan spacer ke inhaler. Ingatlah, bahwa meskipun asma bisa menakutkan, efek inhaler pelega biasanya muncul dalam beberapa menit.

2. Bantulah penderita ke posisi yang ia rasa paling nyaman, seringkali dalam posisi duduk. Jangan buat penderita berbaring. Doronglah ia untuk bernapas perlahan dan dalam.

3. Jika serangannya ringan dan berhenti dalam waktu lima atau 10 menit, mintalah penderita untuk menghirup lagi satu dosis inhaler pelega. Bantuan medis seketika tidaklah vital, namun ia harus memberi tahu dokternya mengenai serangan itu.

4. Jika ini adalah serangan pertama yang dialami penderita atau jika serangan tersebut parah dan inhaler tidak juga berefk dalam waktu lima sampai 10 menit, penderita semakin payah dan sulit berbicara keran sulit bernapas, hubungi ambulans. Bantulah ia menggunakan inhaler setiap lima sampai 10 menit, dan awasi serta catat pernapasan dan denyut jantungnya secara teratur.

5. Jika penderita berhenti bernapas atau kehilangan kesadaran, buka saluran napasnya dan periksa pernapasan serta peredaran darahnya. bersiap-siaplah meresusitasi (memberikan nafas bantuan) jika perlu. Hubungi ambulans.