Marketing gila! Mungkin kata yang tepat dialamatkan untuk toko pakaian olahraga ini.
Betapa tidak, mereka menjanjikan modelnya akan bugil jika semakin banyak ‘jempol’ yang menghujam di laman Facebook-nya.
Strip for likes, konsep kampanye tersebut. The more likes, the more clothes off! Sebuah jargon iklan yang menyesatkan, namun menggiurkan.
Strip for likes resmi diluncurkan pada 10 April lalu. Kampanye ini sebagai rebranding laman Facebook mereka setelah peluncuran ulang.
Semakin banyak jempol, maka semakin banyak pakaian yang bakal dilucuti. Ini berarti sang model tak akan langsung bugil.
Ia akan melucuti satu demi satu pakaiannya sesuai dengan jumlah like yang diberikan pengguna Facebook di laman mereka.
Model tersebut memakai pakaian yang ‘rangkap’. Jenis pakaian untuk musim semi dan panas tahun 2012.
Ini berarti sang model memakai celana, kemeja, jaket, hingga topi. Foto model yang akan meuluci pakaiannya satu demi satu ini terpanpang di laman homepage kampanye.
Facebook Stussy menghadirkan pelbagai jenis brand pakaian sebagai media promosi. Tak hanya memberi like, pengguna harus menyebarkan laman ini untuk membuat model melepaskan pakaiannya.
“Cara ini unik dan menyenangkan dalam memerkenalkan model baru koleksi kami. Model akan melucuti satu demi satu pakaiannya sesuai jumlah like,” ujar Lauren ince, Managing Director Client Eropa dan Worldwide.
Menurutnya Facebook adalah media yang tepat dalam berpromosi. Sebuah lokasi dimana banyak pengguna internet yang menghabiskan waktu mereka.
“Sebagai brand, Anda harus berada dimana saja. Toko, mall, pusat perbelanjaan, dan lain sebagainya. Termasuk di Facebook,” pungkas Lauren Ince.