Mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq
BANDA ACEH - Penangkapan mantan Presiden Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq terkait kasus dugaan suap
impor daging sapi, dinilai tak akan berpengaruh terhadap raihan suara
partai itu di Pemilu 2014.
Ketua DPW PKS Aceh, Ghufran Zainal Abidin mengatakan, penangkapan Luthfi tidak akan membuat kader partainya terpecah. Tapi justru akan semakin solid, sehingga perolehan suara PKS khususnya di Aceh diyakini tak tak akan berdampak signifikan.
“PKS ini partai berbasis kader. Kami tidak tergantung oleh satu sosok di partai. Yang bekerja di PKS adalah sistem, bukan personal. PKS tidak bergantung pada sosok Luthfi Hasan Ishaaq. Kami mememiliki banyak kader yang berkualitas dan semuanya akan bekerja dengan baik dimanapun mereka ditempatkan,” katanya di Banda Aceh, Sabtu (2/2/2012).
Ghufran menilai, mantan presidennya yang sudah dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dijebak. “Ustaz Luthfi diduga sedang dicoba untuk disuap. Sampai saat ini beliau belum terima uang itu, apakah layak beliau dituduh telah menerima suap? Jadi, kami yakin masyarakat bisa menilai kasus ini secara bijak,” ujar Ghufran.
Meski demikian, pihaknya mengaku tetap mendukung upaya KPK untuk mengusut tuntas kasus tersebut. KPK juga diminta menuntaskan kasus-kasus besar lainnya, seperti Century, Hambalang, serta mafia pajak yang mulai tenggelam. "Kami berharap agar KPK berlaku adil dalam menangani berbagai kasus korupsi di Indonesia," sebut Ghufran.
Menurutnya, PKS Aceh mengapresiasi keputusan Luthfi mundur dari jabatannya sebagai Presiden PKS walaupun belum ada kepastian terlibat dalam kasus ini. "Selanjutnya PKS Aceh beserta seluruh kader mendukung penuh terpilihnya Presiden PKS yang baru, M Anis Matta, dan tetap optimis mencapai target tiga besar pada Pemilu 2014," kata Ghufran
Ketua DPW PKS Aceh, Ghufran Zainal Abidin mengatakan, penangkapan Luthfi tidak akan membuat kader partainya terpecah. Tapi justru akan semakin solid, sehingga perolehan suara PKS khususnya di Aceh diyakini tak tak akan berdampak signifikan.
“PKS ini partai berbasis kader. Kami tidak tergantung oleh satu sosok di partai. Yang bekerja di PKS adalah sistem, bukan personal. PKS tidak bergantung pada sosok Luthfi Hasan Ishaaq. Kami mememiliki banyak kader yang berkualitas dan semuanya akan bekerja dengan baik dimanapun mereka ditempatkan,” katanya di Banda Aceh, Sabtu (2/2/2012).
Ghufran menilai, mantan presidennya yang sudah dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dijebak. “Ustaz Luthfi diduga sedang dicoba untuk disuap. Sampai saat ini beliau belum terima uang itu, apakah layak beliau dituduh telah menerima suap? Jadi, kami yakin masyarakat bisa menilai kasus ini secara bijak,” ujar Ghufran.
Meski demikian, pihaknya mengaku tetap mendukung upaya KPK untuk mengusut tuntas kasus tersebut. KPK juga diminta menuntaskan kasus-kasus besar lainnya, seperti Century, Hambalang, serta mafia pajak yang mulai tenggelam. "Kami berharap agar KPK berlaku adil dalam menangani berbagai kasus korupsi di Indonesia," sebut Ghufran.
Menurutnya, PKS Aceh mengapresiasi keputusan Luthfi mundur dari jabatannya sebagai Presiden PKS walaupun belum ada kepastian terlibat dalam kasus ini. "Selanjutnya PKS Aceh beserta seluruh kader mendukung penuh terpilihnya Presiden PKS yang baru, M Anis Matta, dan tetap optimis mencapai target tiga besar pada Pemilu 2014," kata Ghufran