Para pakar
medis mengatakan kanker rahim masih menjadi penyebab utama kematian
terkait kanker di Sub-Sahara Afrika. Sebagian besar meninggal karena
mengabaikannya.
Sebagian besar perempuan Sub Sahara yang meninggal akibat kanker rahim karena mengabaikannya (foto: ilustrasi).
Para dokter medis dari Chad, Gabon, Republik Kongo, Guinea, Kamerun dan Republik Afrika Tengah mengatakan dampak penyakit kronis seperti kanker terus meningkat di banyak negara berpendapatan rendah dan menengah. Dr. Ndikum Donald, pakar kanker yang bekerja di ibukota Chad, N'Djamena, mengatakan deteksi dini penting untuk meningkatkan kemungkinan pemulihan.
“Negara-negara berpendapatan rendah paling terkena dampaknya karena di negara-negara maju ada program yang terorganisir, program rutin dimana mereka memeriksa perempuan setiap tiga sampai tahun,” kata Donald.
Profesor Anderson Doh dari komite kanker Kamerun mengatakan di negaranya saja, mereka telah mendeteksi 14.000 kasus kanker setiap tahun dan 4,000 diantaranya adalah kanker rahim. Dia mengatakan sebagian besar dilaporkan terjadi pada perempuan paruh baya dan pasien menderita lebih lama dan meninggal lebih cepat dari mereka di negara-negara berpendapatan tinggi.
“Angkanya meningkat sebagian karena jumlah penduduknya bertambah. Tetapi perubahan gaya hidup juga mempengaruhi. Merokok misalnya. Sebagian pengidap kanker rahim, kanker payudara dan kanker prostat yang meminta bantuan, usianya masih sangat muda,” papar Anderson.
Profesor Doh mengatakan pemerintah di negara-negara Sub-Sahara harus bertindak cepat. Dia mengatakan semua perempuan, terlepas dari status ekonomi atau lokasi geografis, seharusnya memiliki akses ke pemeriksaan kanker rahim yang akurat dan terjangkau. Dia menganjurkan orang-orang untuk menjalani hidup yang lebih sehat untuk mencegah penyakit itu.
Kanker rahim adalah penyebab utama kematian terkait kanker pada perempuan di negara-negara yang bulan ini mengadakan pemeriksaan bagi perempuan berusia 9 sampai 13 tahun. Profesor Anderson Doh mengatakan kampanye itu gratis.
“Vaksinnya gratis. Ada dua jenis vaksin di pasaran: Gardasil dan Cervarix. Kami memilih Gardasil yang diproduksi di AS, karena itu akan mencegah kedua kanker yang kita bicarakan ini di wilayah dimana HIV/AIDS marak,” tambahnya.
Para pakar kesehatan mengatakan kanker rahim dapat dicegah, tetapi setiap tahun sekitar 80 persen kematian terkait kanker terjadi di negara-negara berkembang, di mana kurang dari satu persen perempuan diperiksa akan keberadaan penyakit itu.
Sumber