info kesehatan/unik/serba serbi

Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program

Sunday, 25 December 2011

Topan Washi Filipina: 800 Korban Masih Dicari

Tim penyelamat masih mencari 800 orang hilang di Filipina Selatan, pada Minggu, 18 Desember 2011, akibat terjangan Topan Washi. Hingga kini sedikitnya sudah 650 orang meninggal dunia.

Menurut kantor berita Reuters, topan itu menghancurkan Kota Cagayan de Oro dan Kota Iligan, sebagai daerah terdekat dari Pulau Mindanao dengan kerusakan paling parah. Bencana ini datang Sabtu dini hari, dan membuat air dan lumpur masuk ke pemukiman warga.
Sementara Palang Merah Filipina (PNRC) mencatat ada 652 orang tewas di delapan provinsi di wilayah Mindanao Selatan, dengan lebih dari 800 orang dinyatakan hilang.
Kantor PMI sendiri hingga kini terus dibanjiri dengan ratusan permintaan dari masyarakat untuk membantu mereka.


“Masyarakat minta keluarga mereka ditemukan. orang tua mereka yang hilang, anak-anak dan kerabat,” kata Gwendolyn Pang, sekretaris jenderal PNRC, kepada wartawan.
Pencarian dilakukan dengan berkoordinasi bersama pemerintah setempat, tentara, polisi dan bahkan lembaga bantuan lain.
Banjir ini menghanyutkan rumah milik warga di desa pesisir di Cagayan de Oro dan Iligan. Kapal-kapal milik Angkatan Laut Filipina juga dikerahkan untuk menyusuri pantai sepanjang Pulau Mindanau demi mencari korban yang terseret hingga ke hilir.
“Pertama kalinya ini terjadi di kota kami,” kata Vicente Emano, walikota Cagayan de Oro, dalam sebuah wawancara radio. Dia mengatakan para pejabat di daerah tidak menerima peringatan sebelum topan melanda.
Akan tetapi, Badan Bencana negara bagian itu mengatakan peringatan topan telah diberikan kepada pejabat dan warga tiga hari sebelum topan datang.
Angka kematian akibat bencana ini menjadi tinggi karena air bah, yang dipicu oleh Badai Tropis Washi, yang datang ketika penduduk terlelap. Badai itu bergerak dengan kecepatan 80 km per jam. (ren)
• VIVAnews