Chinonso Ihelwere Henry
BALTOESTI - Beberapa kasus tragis kerap terjadi di dunia sepak bola dalam setahun terakhir ini. Sebut saja pemain Bolton Wanderers, Fabrice Muamba yang sempat hampir tutup usia akibat serangan jantung yang membuatnya kolaps di lapangan hijau.
Kasus yang lebih tragis menimpa pesepak bola Italia, Piermario Morosini. Jika Muamba masih bisa diselamatkan dan dilarikan ke rumah sakit, Morosini justru meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit, setelah juga mengalami kolaps saat bertanding.
Belum lepas dari ingatan soal tragedi yang menimpa kedua pemain tersebut, kini kejadian serupa menimpa salah seorang pesepak bola Nigeria yang harus kehilangan nyawa pada pertandingan divisi kedua Liga Rumania, setelah dokter tidak dapat menyadarkan dia.
Bogdan Oprita, kepala pelayanan ambulan setempat, mengatakan kepada kantor berita Agerpres, pemain FC Tulcea, Chinonso Ihelwere Henry meninggal pada pertandingan melawan FC Balotesti Minggu (5/8).
Pertandingan digelar di kota Baltoesti, utara Bucharest. Oprita mengatakan, dokter tidak dapat menyelamatkan Henry setelah jantungnya berhenti berdetak dan dia berhenti bernapas. Oprita juga mengatakan, otopsi akan dilakukan untuk menentukan penyebab kematian.
Henry sendiri sudah membelaTulcea sejak 2010. Pemuda berusia 21 tahun itu tiba di Rumania pada 2007.
Sumber
Kasus yang lebih tragis menimpa pesepak bola Italia, Piermario Morosini. Jika Muamba masih bisa diselamatkan dan dilarikan ke rumah sakit, Morosini justru meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit, setelah juga mengalami kolaps saat bertanding.
Belum lepas dari ingatan soal tragedi yang menimpa kedua pemain tersebut, kini kejadian serupa menimpa salah seorang pesepak bola Nigeria yang harus kehilangan nyawa pada pertandingan divisi kedua Liga Rumania, setelah dokter tidak dapat menyadarkan dia.
Bogdan Oprita, kepala pelayanan ambulan setempat, mengatakan kepada kantor berita Agerpres, pemain FC Tulcea, Chinonso Ihelwere Henry meninggal pada pertandingan melawan FC Balotesti Minggu (5/8).
Pertandingan digelar di kota Baltoesti, utara Bucharest. Oprita mengatakan, dokter tidak dapat menyelamatkan Henry setelah jantungnya berhenti berdetak dan dia berhenti bernapas. Oprita juga mengatakan, otopsi akan dilakukan untuk menentukan penyebab kematian.
Henry sendiri sudah membelaTulcea sejak 2010. Pemuda berusia 21 tahun itu tiba di Rumania pada 2007.
Sumber